Jakarta, Tidak perlu sedih kalau malam ini tidak punya
partner makan malam. Menurut penelitian, makan malam sendirian malah lebih
sehat karena risiko kegemukan atau peningkatan berat badan cenderung lebih
kecil dibanding saat makan berduaan.
Sepintas terkesan seperti pembelaan bagi muda-mudiyang sedang tidak punya pasangan. Apapun itu, yang jelas penelitian inidilakukan secara ilmiah oleh para psikolog dari University of Birminghamsehingga dipastikan hasilnya tidak mengada-ada.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Eric Robinsontersebut menegaskan bahwa makan malam berduaan dengan pasangan cenderungmenularkan pola makan yang tidak sehat. Misalnya salah satu sedang menjalankanprogram diet, maka pasangannya berpotensi untuk menggagalkan program tersebut.
Hal ini didasari oleh asumsi umum selama ini,bahwa pengaruh negatif cenderung lebih mudah ditularkan dibanding pengaruhpositif. Saat mengamati pola makan sejumlah pasangan yang menjadi partisipanstudi, Dr Robinson membuktikan bahwa asumsi ini benar.
"Ada banyak bukti bahwa pasangan bisa bikinAnda gemuk. Kalau Anda punya teman atau seseorang yang Anda ketahui makin gemukdalam beberapa waktu belakangan, maka Anda akan ikut gemuk juga," kata DrRobinson seperti dikutip dari Telegraph, Minggu (2/9/2012).
Dalam penelitian yang dimuat di Journal ofNutrition tersebut, Dr Robinson melibatkan 100 orang relawan perempuan. Pararelawan disuruh memilih sendiri menu makannya, lalu dibandingkan saat memilihsendiri dengan saat berduaan dengan pasangannya.
Dr Robinson tidak menjelaskan mengapa adakecenderungan seperti itu. Namun dalam keseharian, kebanyakan orang cenderungjaga image dan tidak terlalu suka kalau ketahuan sedang diet di depan orangspesial karena tidak ingin terkesan sedang berusaha menarik perhatian.
Dalam berita ini kita dapat tarik kesimpulan bahwateman bias mempengaruhi kebiasaan kita,sampai-sampai pola makan kita….
sepertiyang telah disabdakan oleh baginda nabi Muhammad dalam sebuah hadist nya yangberbunyi
:الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْأَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ“Seseorang berada di atas agama temannya, makahendaklah setiap kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud,At-Tirmidzi, dll)
Seorang penyair berkata:عَنِ الْمَرْءِ لَا تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِينِهِفَكُلُّ قَرِيْنٍ بِالْمُقَارَنِ مُقْتَدِيJanganlah engkau bertanya tentang jati diriseseorang, tapi tanyakanlah siapa temannyaKarena setiap orang akan mengikuti temannya(lihat Muqaddimah Adab Ash-Shuhbah karya Al-ImamAbdurrahman As-Sulami)Ruh-ruh itu ibarat pasukan yang kokohWatak dan karakter yang berbeda sangat memengaruhipergaulan sehari-hari. Perbedaan watak dan karakter menyebabkan setiap individuakan mencari yang serupa dan menolak jika tidak sama. Yang baik akan bergabungdengan yang baik dan yang jelek akan bergabung dengan yang jelek.
Hal ini telah disinyalir oleh Rasulullah n
dalam sebuah sabdanya:الْأَرْوَاحُجُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَااخْتَلَفَ“Ruh-ruh itu ibarat sebuah pasukan yang kokoh,bila dia saling kenal maka akan bertemu, dan bila saling tidak kenal akanberpisah.”
Al-Imam Al-Baghawi t di dalam Syarhus Sunnah(13/57) mengatakan: “Hadits ini disepakati ulama tentang keshahihannya,diriwayatkan oleh Muhammad (Al-Bukhari t, pen.) dari ‘Aisyah x, dandiriwayatkan oleh Al-Imam Muslim t dari Yazid bin Al-Asham, dari Abu Shalih,dari Abu Hurairah z. Abdullah bin Mas’ud z berkata, ‘Ruh itu sebuah tentarayang dipersiapkan akan bertemu dengan yang sepadan. Sebagaimana kuda, jika diacocok maka akan menyatu dengannya, dan bila tidak akan berpisah’.”Di dalam hadits ini terdapat dalil bahwa ruh-ruhdiciptakan sebelum jasad, dan bahwa ruh itu merupakan makhluk, ketika bersatuatau berpisah bagaikan sebuah pasukan bila bertemu dan berhadapan. Hal inikarena Allah l telah menjadikannya ada yang beruntung dan ada pula yang celaka.Setelah itu jasad yang menjadi tempat ruh akan bertemu di dunia, maka akanbertemu atau berpisah sesuai dengan keserupaan atau tidaknya, yang telahdiciptakan baginya di awal penciptaannya. Sehingga engkau melihat seseorangyang baik akan mencintai yang baik, dan orang yang jahat akan senang kepadayang serupa. Dan masing-masing dari keduanya akan lari dari lawannya.”Al-Imam An-Nawawi t dalam syarah beliaumenjelaskan, “Orang yang baik akan condong kepada orang yang baik dan orangyang jahat akan condong kepada yang jahat.”
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ
وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا
أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ
رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا
أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang
penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan
memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan
kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai
besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau
tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534
dan Muslim 2628)
Hehehhehehe,,,,dari
dinner sampai membahas hadist macem –macem
nyanthol nggak nyanthol yang penting harus bisa nyanthol,cocok nggak cocok yang
penting cocok heehhehheh
SALAM SEJAHTERA………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar